oleh: Rizza Rezpect
The landscape of Tuban Karst with the productive plant. (C. Rahmadi)
Tuban di Jawa Timur adalah wilayah yang kaya karst, alias pegunungan kapur. Karst atau batuan kapur adalah bentang alam yang unik. Dengan bentuk yang keras, di atas lapisan tanah yang tipis bisa tumbuh aneka tanaman.
Sementara di bawahnya, ada gua dan sungai bawah tanah.Keunikan lain dari karst adalah kemampuannya menyimpan air. 1 meter kubik karst diperkirakan sanggup menampung air sampai hampir 200 liter.
Air itu lantas keluar lewat retakan-retakan celah gua. Mata air di sana berkualitas tinggi karena mengandung mineral yang terdapat pada karst. Debitnya pun stabil, meski tengah musim kemarau. Tak heran, kebutuhan air masyarakat di 3 kecamatan di Kabupaten Tuban bergantung sepenuhnya pada mata air alami pada tanah karst. Jadi bisa dibayangkan kalau itu tereksploitasi terus menerus oleh penambangan kecil maupun skala besar, ini akan mengurangi cadangan air dikawasan Karst.
Tergerusnya kawasan karst menyisakan tanah tandus. Setiap hujan turun, air tak bisa lagi diserap tanah. Banjir terjadi di mana-mana, menggenangi desa dan lahan pertanian. Air hujan menyisakan kubangan raksasa, di tempat bekas penambangan batu kapur.
Tuban tak hanya kehilangan bentangan tanah karst. Tapi juga kehilangan puluhan gua yang indah. yang sebagian besar telah dihancurkan untuk bahan baku semen. Karena gua tak lagi ada, maka kelelawar yang semula tinggal di dalamnya kehilangan rumah. Dalam siklus alam, kelelawar berperan untuk memakan nyamuk. Alhasil begitu kelelawar hilang, maka penyakit bersumber nyamuk mulai merebak.
Selain sebagai sumber air, tanah karst menjadi sumber kapur yang dibutuhkan pabrik semen. Kabupaten Tuban memiliki 123 ribu hektar karst berupa pegunungan kapur, membentang sepanjang 1.500 kilometer persegi.Dari penambangan kapur inilah, Tuban mendulang pendapatan daerah sampai100 miliar rupiah per tahun.
Di sana berdiri pabrik semen yang besar, juga 60 perusahaan penambangan batu kapur. eksploitasi tambang yang dilakukan mengubah morfologi permukaan dari tanah kapur yang semula dataran memanjang menjadi cekungan-cekungan besar. Sebelum pabrik tersebut beroperasi, warga di Tuban bagian barat kebanyakan bekerja sebagai pesanggem atau buruh tani. Mereka bercocok tanam di sekitar hutan, sekaligus mengamankan hutan dari penjarahan. Kini buruh tani jadi profesi langka. Lahan pertanian milik Perhutani telah beralih fungsi jadi area penambangan batu gamping, dan bangunan pabrik semen. Yang semula petani,kini menjadi pedagang, tukang becak atau buruh bangunan.
0 komentar:
Posting Komentar