Jumat, 15 Juli 2016

Penolak Pabrik Semen Pawai dan Tanam Seribu Pohon di Kendeng

Jum'at, 15 Juli 2016 | 18:12 WIB 


Warga penolak pendirian pabrik semen di Pati berkumpul di halaman Museum Ronggowarito, Semarang, 17 November 2015. TEMPO/Rofiuddin

TEMPO.CO, Semarang - Rencana pendirian pabrik semen oleh PT Indocement di Pegunungan Kendeng Utara, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, terus menuai protes dari warga. Dua kelompok masyarakat rencananya besok, Sabtu, 16 Juli 2017, akan menggelar aksi untuk menolak pendirian pabrik semen tersebut.
Mereka yang mengatasnamakan Aliansi Rakyat Kendeng Berdaulat akan unjuk gigi dengan melakukan aksi pawai lingkungan. Selain itu, mereka juga melakukan aksi menanam seribu pohon di Pegunungan Kendeng Utara, Kabupaten Pati, pada Ahad, 17 Juli 2016.

“Aksi pawai kendaraan bermotor akan mengelilingi rencana wilayah terdampak ekspansi PT Indocement di Kecamatan Kayen dan Tambakromo, Pati,” kata koordinator aksi, Sabar, Jumat, 15 Juli 2016.

Aksi pawai akan dimulai pukul 07.30 dari Dukuh Ngerang. Tema aksi ini adalah "Bergerak Bersama, Menjaga Lingkungan, Membangun Kedaulatan, & Menentang Ekspansi Pabrik Semen". Adapun aksi menanam seribu pohon dimulai pukul 08.00 di Dukuh Lemahbang, Desa Sinomwidodo, Kecamatan Tambakromo.

Sabar menjelaskan aksi menanam seribu pohon bertujuan untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan sebagai bentuk perlawanan terhadap upaya penambangan batu gamping dan tanah lempung serta melawan pendirian pabrik semen PT Indocement. “Dalam aksi juga ada pagelaran musik,” kata Sabar.

Sabar menambahkan, saat ini masih terjadi konflik di tengah masyarakat akibat rencana pembangunan pabrik semen PT Sahabat Mulya Sakti (SMS), anak perusahaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, di Kecamatan Tambakromo dan Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati.

Aliansi Rakyat mendesak agar ada pencabutan dan pembatalan izin lingkungan Nomor 660.1/4767 Tahun 2014. “Kembalikan kawasan Pegunungan Kendeng sebagai kawasan lindung,” kata Sabar.

Adapun warga yang tergabung dalam Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK) juga akan menggelar aksi menolak pendirian pabrik semen. JMPPK selama ini dikenal sebagai kelompok masyarakat yang menentang pembangunan pabrik semen di Rembang.

Acara ini dibalut dengan nama halalbihalal dengan tema “Pabrik Semen Kanggo Sopo (Pabrik semen untuk siapa)”. Acara ini digelar pada Senin, 18 Juli 2016, pukul 13.00 WIB, di Omah Sonokeling Utara Pom Bensin Sukolilo Pati. “Para peserta diwajibkan membawa bendera merah-putih,” kata Gunretno, aktivis JMPPK.

Saat ini, polemik pendirian pabrik semen di Pati masih bergulir. Proses gugatan hukum saat ini masih ada di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya. Sebelumnya, warga menang gugatan diproses hukum tingkat pertama di PTUN Semarang. Namun, pihak pendiri semen mengajukan banding.

ROFIUDDIN
 
https://nasional.tempo.co/read/news/2016/07/15/058787919/penolak-pabrik-semen-pawai-dan-tanam-seribu-pohon-di-kendeng

0 komentar:

Posting Komentar