Sabtu, 02 Juli 2016

Perpag Distribusikan Paket Sembako bagi Korban Banjir



PERPAG PEDULI: Perpag bersama PSMB-UPN tengah mendistribusikan paket sembako bagi korban banjir di Balai Desa Jatiroto, Buayan [Foto: MKGS] 

GOMBONG - Setelah melewati tahap tanggap darurat bencana, Persatuan Rakyat Penyelamat Karst (Perpag) bekerjasama dengan Pusat Studi Manajemen Bencana (PSMB) – UPN Yogyakarta, mendistribusikan bantuan tak kurang dari 150 paket sembako (2/7). Bantuan ini didistribusikan kepada para korban bencana, yakni “banjir bandang” di tiga desa. Purbowangi Buayan, Sukomulyo Rowokele dan Jatiroto Buayan.

Tim PSMB-UPN Yogyakarta yang dipimpin Eko Teguh Paripurno (ET) juga terjun langsung ke lapangan menyertai Tim Perpag yang terdiri dari Satgas (Sugimin, Prayitno, Sutoyo, Slamet, Martoyo), Ketua Samtilar dan Wakil Ketua Lapiyo, unsur Pemuda Alex dan unsur Perempuan yang diwakili Siti Hanifah. 

Sebagaimana diketahui pada dua minggu lalu banyak wilayah terguyur hujan deras disertai angin kencang dan petir, menyebabkan banyak daerah dilanda bencana, terutama banjir dan tanah longsor. Bahkan sampai menimbulkan korban jiwa. Bencana alam berupa banjir bandang juga melanda beberapa  desa yang berada di Kawasan Karst Gombong Selatan. 

Meluapnya Kali Bantar yang berhulu di daerah Wagirpandan (Rowokele) bersebelahan dengan Gumelem yang masuk daerah Banjarnegara; juga tak luput dari bencana banjir bandang. Sebanyak 51 KK di desa Purbowangi Buayan, 37 KK di Desa Sukomulyo Rowokele dan 50 KK di Desa Jatiroto Buayan. 

Bencana banjir bandang ini bahkan sempat merusak dan menghanyutkan jembatan Desa Jatiroto yang merupakan jalur ekonomi vital yang menghubungkan akses warga dengan pasar Desa Purbowangi.

Kepedulian Perpag

Dalam sambutannya wakil ketua Perpag Lapiyo menyampaikan keprihatinan mendalam atas  bencana yang tak luput melanda beberapa desa di kawasan karst Gombong selatan. Meskipun terbilang sebentar, dampak banjir yang melanda telah secara signifikan menimbulkan dampat kerusakan meluas. Di desa Sukomulyo banyak rumah tergenang setinggi 60-150 cm, hingga menghancurkan perkakas dapur, perabot rumah dan bahkan tempat tidur.
“Perpag ikut peduli dan menggalang bantuan untuk ikut meringankan para korban”, kata Lapiyo dalam sambutannya. 

Menurut Lapiyo, terjadinya bencana alam yang menghancurkan ini tak lepas dari fenomena hancurnya ekologi lingkungan, kerusakan kawasan hulu yang menurunkan daya dukung lingkungan, berpengaruh pula pada kapasitas daerah aliran sungai guna menampung kucuran hujan dalam intensitas tinggi. Wajar jika Kali Bantar meluap dan tumpahan airnya menerjang rumah-rumah penduduk desa. 

“Apa yang bakal terjadi jika di kawasan ini dieksploitasi secara besar-besaran?”, tanya Lapiyo.

Menurut salah satu warga desa Sukomulyo, pelaksanaan bakti sosial Perpag yang menggandeng pakar mitigasi bencana berikut tim tanggap darurat dari PSMB-UPN Yogyakarta ini, dirasa tepat sasaran karena bantuan langsung diterimakan kepada para korban. 

Salah satu perangkat desa, Rohmadi Kadus Sukomulyo menerima baik pendistribusian bantuan paket sembako kepada warganya. Demikian pula Pj Kades Jatiroto. Sedangkan pendistribusian bantuan di desa Purbowangi secara langsung diterima oleh warga yang menjadi korban bencana.    
 

0 komentar:

Posting Komentar