Jumat, 30 Oktober 2015

Perpag Gebrak Semarang di Aksi Pertamanya

Persatuan Rakyat Penyelamat Karst Gombong [Perpag] dalam aksi massa pertamanya, Kamis (29/10) langsung menggebrak ibukota Provinsi Jawa Tengah. Aksi ini mengiring Sidang Andal [Analisis Dampak Lingkungan] hari ke 2 yang digelar guna membahas dokumen Andal pt. Semen Gombong di Balai Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah di kawasan Srondol, Semarang. 

Dengan menumpang bus sewaan, 307 warga desa Sikayu, Banyumudal, Nagaraji dan desa sekitar kawasan karst Gombong selatan mendatangi Gedung Balai Pengujian dan Laboratorium Lingkungan Hidup di kompleks BLH Provinsi Jawa Tengah; tempat dilangsungkannya sidang Andal sejak sehari sebelumnya. Beberapa warga pada sidang pertama (28/10) telah menyampaikan aspirasinya terkait bakal beroperasinya pt. Semen Gombong di kawasan lindung karst terumbu ini.

Meski massa aksi tak diperkenankan masuk ke dalam sidang Andal yang berkaitan langsung dengan ruang hidup mereka, aksi tetap digelar dengan orasi Ketua Perpag, Samtilar dan wakilnya Lapiyo; juga beberapa wakil desa lainnya. Pada prinsipnya, Perpag menolak operasional pabrik pt. Semen Gombong yang jelas akan merusak tata air kawasan karst di Gombong selatan ini.

Mengadu Gubernur Jawa Tengah

Dengan kawalan mobil Patwal Polwiltabes, massa Perpag melanjutkan aksinya ke kantor Gubernur Provinsi Jawa Tengah. Perdebatan apa pun yang terjadi berkaitan dengan sidang dokumen Andal pt. Semen Gombong, pintu dan golnya ada di tangan Gubernur Jateng. Itu sebabnya, Perpag melanjutkan aksinya ke sana.  


Spanduk bertuliskan “Tolak Ijin Penambangan pt. Semen Gombong” direntang di depan barisan massa aksi. Panas kemarau tengah hari tak menyurutkan semangat massa menggelar unjuk rasa. Meski pun, lagi-lagi, massa Perpag tak bisa ketemu Gubernur Jateng. Ganjar Pranowo justru dikabarkan tengah mengunjungi desa Srati, bagian lain dari desa-desa kawasan Karst Gombong selatan juga. 

0 komentar:

Posting Komentar