Kronologi Pembakaran Tenda Perjuangan dan Mushola Warga Tolak Semen di Rembang*
Mushola yang dibakar sekelompok pekerja pt. Semen dimana peralatan sholat, mukena, sajadah dan bahkan Kitab Suci Al-Qur'an ikut terbakar. Indeks timer menunjukkan waktu mushola dibakar [Foto: Kiriman Warga]
Pasca aksi "TEGAKKAN HUKUM, TUTUP PABRIK PT SI" hari ini Jum'at, 10 Februari 2017, sekitar pukul 19.50 wib; sebanyak 50-an orang pekerja semen datang di lokasi tenda perjuangan yang berada di dekat pintu masuk menuju tapak pabrik semen pt. Semen Indonesia. Para pekerja semen tersebut antara lain: Sulat (Tegaldowo), Jamin (Karanganyar), Maimun (Timbrangan), Juwahir (Timbrangan).
Di tenda saat itu ada 8 (delapan) warga, termasuk ibu-ibu yang tengah berjaga, setelah aksi, berada di dalam tenda perjuangan pabrik semen. Tiba-tiba mereka berteriak memaksa warga yang sedang berada di dalam tenda untuk keluar dan meninggalkan tenda, mengancam akan merobohkan tenda dan membakar tenda perjuangan dengan alasan mengganggu pekerjaan mereka di pt Semen Indonesia. Ibu-ibu yang di dalam tenda ketakutan dan keluar tenda.
Selanjutnya mereka membongkar portal ‘segel’ yang telah didirikan warga tolak semen pada Jumat 10 Februari 2017 siang. Mereka kemudian membongkar tenda yang didirikan oleh warga pro-semen, dilanjutkan dengan membongkar dan merobohkan dapur dan tenda perjuangan tolak pabrik semen.
Setelah itu, pukul 19.55 WIB, pekerja semen bersama-sama mengangkat mushola yang dibangun warga pada 15 Februari 2016 lalu, yang di dalamnya berisi mukena, sajadah, peci dan kitab suci Alquran. Tenda perjuangan dan mushola serta peralatan ibadah yang berada di dalamnya dibakar. Dalam hitungan menit, pukul 20.11 WIB tenda dan mushola ludes dilalap api.
Rembang, 10 Februari 2017.
Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK)
Joko Prianto
0 komentar:
Posting Komentar