MINGGU, 29 JAN 2017 09:10
Tebing kapur setinggi 50 meter di Grumbul Pegawulan Desa darmakradenan Kecamatan Ajibarang longsor, Sabtu (28/1) (Agus Minandar/Radar Banyumas/JawaPos.com)
JawaPos.com - Tebing kapur setinggi 50 meter di Grumbul Pegawulan Desa darmakradenan Kecamatan Ajibarang longsor menimpa dua tempat produksi kapur tradisional atau tobong kapur dan satu warung milik warga, Sabtu (28/1) pukul 09.00. Selain itu, jalan desa yang menghubungkan Grumbul Pegawulan dan Cipecang tertutup longsor.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut namun kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah. Dua tobong dan tanah yang longsor yang rusak adalah milik H Sangad Soleh Mustofa (60) dan H Sukron (55) warga RT 3 RW 1 Desa Darmakradenan. Warung yang tertimbun material longsor milik Ruswati (48) warga setempat. Luas daerah yang longsor mencapai 1 hektar.
Ruswati (48) pemilik warung menuturkan, sebelum kejadian lokasi tebing kapur yang berada di belakang warung sudah terlihat tanda-tanda akan longsor sejak sebulan yang lalu. Tiba-tiba ia mendengar suara gemuruh dari atas tebing yang disusul oleh longsoran batu dan tanah kapur.
"Saya bersama empat orang yang ada di warung langsung keluar dan lari ke tempat yang aman. Tanah kapur yang menimpa warung dan dua tobong. Sementara warung saya tertimbun longsor. Kalau tidak langsung lari mungkin saya ikut menjadi korban,"ujarnya.
Pemilik tobong dan tanah H Sukron menjelaskan, sejak sebulan yang lalu tidak ada aktivitas penambangan kapur untuk produksi karena kondisi tebing sudah rawan longsor. Saat kejadian pekerja hanya sedang beraktivitas di tobong tetapi jumlahnya sudah berkurang karena tidak ada aktivitas penambangan.
"Untuk penambangan kapur sudah tidak ada sebulan yang lalu. Kalau untuk pembakaran kapur masih berjalan karena hanya dikerjakan empat orang dan itu di daerah tobong yang aman, tidak dibawah tebing,"katanya.
Untuk tobong yang rusak, lanjutnya, adalah bagian penyimpanan hasil produksi kapur yang sudah dikemas menggunakan karung. Sementara untuk lokasi produksi tidak mengalami kerusakan yang parah hanya atap yang rusak. "Yang rusak parah di bagian tempat penyimpanan produsi. Kapur siap jual tertimbun dan bagian atap rusak parah. Kerugian sekitar 30 juta,"katanya.
Sementara untuk tobong milik H Sangad Soleh Mustofa juga mengalami kerusakan parah. Bagian tobong dan satu truk terjebak di areal longsor. Kerugian ditaksir mencapai Rp 15 juta. Dan warung milik Ruswati mengalami kerugian mencapai Rp 5 juta.
Kapolsek Ajibarang AKP Supardi didampingi Muspika dan Kepala Desa Darmakradenan Harjono Fauzan langsung ke lokasi longsor. Langkah utama yang dilakukan adalah pembukaan akses jalan untuk warga. "Kami langsung evakuasi material longsor yang menutup jalan desa. Dan dengan curah hujan yang tinggi, diharapkan warga terus waspada. Sampai saat ini, kami fokus pembukaan jalan yang tertutup total," katanya.
Kepala Desa Darmakradenan Harjono mengatakan, target pembersihan longsor sampai Sabtu (28/1) sore. Sehingga, aktivitas warga bisa kembali normal tidak memutar arah lebih jauh. "Kami terus melakukan pembersihan material longsor yang ada di jalan. Untuk tobong juga menyusul. Fokus kami akses jalan dibuka dulu,"jelasnya. (gus/yuz/JPG)
0 komentar:
Posting Komentar