Wed, Dec 23rd, 2015
REMBANG – Pembangunan pabrik semen milik PT semen Indonesia di Kabupaten Rembang, telah menyerap ribuan tenaga kerja. Namun pekerja dari masyarakat lokal, justru tersisih.
Karena daari sekitar 4.796 orang, hanya 27 persen saja pekerja lokal yang dilibatkan dalam proyek pembangunan itu. Itu pun hanya sebagai pekerja kasar. Kondisi ini memunculkan keprihatinan, karena lapangan pekerjaan di pabrik semen itu justru lebih banyak dinikmati warga di luar daerah.
Salah satunya Ketua Komisi B DPRD Rembang, Harno. Pihaknya mendesak PT Semen Indonesia lebih banyak menarik tenaga lokal. Terutama saat pabrik kelak beroperasi pada akhir tahun 2016. Kalau hanya jadi tenaga kasar saat pembangunan pabrik, sifatnya jangka pendek.
Ia menyarankan PT Semen Indonesia memantau lulusan lulusan perguruan tinggi berprestasi asal Kabupaten Rembang, untuk direkrut menjadi karyawan perusahaan.
Sedikitnya jumlah pekerja lokal yang terserap dalam pembangunan pabrik semen itu diakui Kepala Biro Bina Lingkungan PT Semen Indonesia Slamet Mursidiarso. Menurutnya, per tanggal 17 Desember 2015, ada 1.280 warga Rembang yang dipekerjakan atau 27 persen dari total pekerja yang ada. “Dari total tenaga kerja 4.796 orang, 1.280 di antaranya adalah warga Rembang sendiri,” katanya, Rabu (23/12/2015).
Ia merinci, dari 1.280 warga Rembang yang diakomodir sebagian besar merupakan warga yang berada di sekitar kawasan tapak pabrik. Rinciannya di Ring 1 sekitar pabrik mencapai 624 orang, Ring 2 ada 247 orang, dan Ring 3 sudah 409 orang.
Sementara tenaga kerja dari luar Rembang sebanyak 1.644 orang. Sehingga total pekerja dari provinsi Jawa Tengah mencapai 2.924 orang (61persen). Sedangkan warga luar provinsi Jawa Tengah yakni mencapai 1.872 (39 persen) orang. “Namun untuk warga luar Jawa Tengah, rata rata merupakan tenaga ahli,” ujarnya.
Slamet menegaskan, kedepan setelah proyek pembangunan pabrik selesai akan diadakan penghitungan ulang mengenai kebutuhan pekerja. “Setelah pembangunan selesai akan ada penghitungan ulang sesuai kebutuhan,” tegasnya.
Banyak Penipuan Penerimaan Karyawan Pabrik Semen
Selain itu, menurut dia saat ini juga banyak penipuan yang menggunakan modus perekrutan karyawan pegawai pabrik semen. Pihaknya pun meminta masyarakat waspada, karena pelaku penipuan itu hanya ingin mendapatkan uang dari korban. “Apabila pelaku meminta imbalan uang, bisa dipastikan hal itu adalah penipuan,” ungkapnya, Rabu (23/12/2015)
Slamet menegaskan proses rekrutmen karyawan di PT Semen Indonesia berlangsung transparan. Mulai diumumkan melalui website, kemudian menjalani serangkaian tes sampai pengumuman. “Tidak ada permainan uang agar pelamar bisa ditrerima,” tandasnya.
Justru kalau memang ada oknum melakukan tindakan semacam itu, lanjut Slamet, kantor perwakilan PT Semen Indonesia siap menerima laporan. Apabila bukti cukup dan ternyata melibatkan orang dalam, maka akan dipecat.
Menurutnya, ada juga modus lain yakni pelaku terkadang mengirimkan surat kepada pelamar, memberitahukan pelaksanaan tes wawancara. “Mereka minta uang Rp 5 juta ditransfer dulu, berdalih untuk biaya naik pesawat, taxi dan akomodasi. Saat pelamar tiba di Bandara, dia baru tersadar telah kena tipu,” tandasnya. (AHMAD WAKID / ALI MUNTOHA)
http://www.koranmuria.com/2015/12/23/25790/pekerja-lokal-justru-tersisih-di-pabrik-semen-rembang.html
0 komentar:
Posting Komentar