Minggu, 20 Desember 2015

"Curhat" ke Menteri LHK, Warga Buayan Tolak Tambang Karst

Minggu, 20 Desember 2015 | 07:43

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia Siti Nurbaya. (Suara Pembaruan/ Ari Supriyanti Rikin)
Kebumen - Ratusan warga Desa Sikayu, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah berkeluh kesah ke Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar. Warga Buayan menolak rencana ekplorasi pabrik semen karena akan merusak karst Gombong dan kehidupan mereka.
Di hadapan menteri, warga berharap Menteri LHK bisa menyuarakan aspirasi dan memperjuangkan alam tempat warga desa menggantungkan hidupnya.
Tokoh Masyarakat Wagiyo menegaskan tidak ada alasan penambangan dapat dilakukan baik itu legal maupun ilegal.
"Kami yakin itu karst, pegunungan gamping, yang bisa tampung air hingga dalam dan tercipta sungai bawah tanah. Kami tidak minta muluk-muluk, selamatkan karst itu, karena karst sumber air dan kehidupan kami," katanya di Kebumen, Sabtu (20/12) sore.
Sangatlah tragis lanjutnya jika kekayaan alam itu diubah. Ia menambahkan manusia hanya bisa mengubah tapi tidak bisa mengembalikan ke kondisi semula.
Hal senada juga diungkapkan Ketua perekat desa Samtilar yang tergabung Persatuan Rakyat Penyelamat Karst Gombong yang menegaskan menolak tambang karena akan merusak karst.
"Untuk pengairan sawah dan sumber air di masing kepala keluarga di semua desa di luar desa kita pun memanfaatkan air dari karst Gombong. Kami pun bergantung dari bertani," ucapnya.
Karst merupakan bentang alam di bawah permukaan (endokarst) dan di permukaan (eksokarst) tanah yang secara khusus berkembang pada batuan karbonat sebagai proses pelarutan air alami.
Bahkan masyarakat Buayan menyebut karst Gombong menunjang ketersediaan sumber air Jawa Tengah.
Suara Pembaruan
Ari Supriyanti Rikin/YUD
Suara Pembaruan

http://www.beritasatu.com/kesra/333766-curhat-ke-menteri-lhk-warga-buayan-tolak-tambang-karst.html

0 komentar:

Posting Komentar