Muhamad Ridlo
09 Nov 2018, 22:00
WIB
Perwakilan Pemda dan
DPRD Kebumen serta masyarakat melihat langsung Kali Sirah, sungai yang mengalir
dari mata air Gua Pucung (Liputan6.com/Perpag/Muhamad Ridlo)
Kebumen - Hari yang ditunggu sejak demonstrasi menolak pabrik semen dan penambangan
pegunungan karst Gombong Selatan, 25 Oktober 2018 lalu, itu pun tiba. Sejak
pagi, ratusan warga pun telah berkumpul di Balai Desa Sikayu Kecamatan Buayan,
Kebumen, Jawa Tengah.
Hari ini mereka menunggu perwakilan Pemda Kebumen dan
DPRD Kebumen untuk melakukan pertemuan lanjutan sekaligus kunjungan lapangan ke
sejumlah situs gua dan mata air pegunungan karst. Akan tetapi, hingga waktu
yang dijadwalkan, pukul 08.30 WIB, rombongan yang ditunggu tak tampak batang
hidungnya.
Warga justru memperoleh kabar, pukul 09.40 WIB, rombongan
Pemda Kebumen yang diwakili oleh Bappeda dan Dinas Perkim LH justru tiba di
desa Banyu Mudal. Perwakilan Pemda enggan hadir di Desa Sikayu sebagaimana nota
kesepakatan tertanggal 25 Oktober 2018 usai demonstrasi warga penolak pabrik
semen.
Padahal, nota kesepakatan itu, sudah ditandatangani oleh
Pemda, Bappeda, DPRD, dan Persatuan Rakyat Penyelamat Karst Gombong Selatan
(Perpag) sebagai penolak pabrik semen. Disebut, pertemuan
lanjutan bakal digelar di Desa Sikayu.
Namun, rombongan Pemda dan DPRD ingkar kesepakatan.
Mereka justru bertahan di desa Banyu Mudal, yang bukan merupakan lokasi yang
hendak ditinjau.
"Perwakilan Pemda tetap tidak mau datang ke Desa Sikayu dan hanya mengeluarkan jawaban-jawaban yang tidak menemukan titik temu," ucap Ketua Perpag Kebumen, Samtilar.
Pukul 10.15 WIB, 15 orang perwakilan masyarakat yang
jenuh dengan jawaban diplomatis perwakilan Pemda lantas menghubungi para pemuda
yang ada di Desa Sikayu untuk menjemput perwakilan Pemda.
Akhirnya sekitar 100 orang menjemput "paksa"
utusan Pemda Kebumen tersebut. Setelah didatangi seratusan lebih orang,
akhirnya Pemda dan DPRD mau datang ke Desa Sikayu.
Kepala Desa Sikayu, Teguh Priyatin langsung menyambut
dengan sejumlah poin penting soal Kawasan Bentang Alam Karst (KBAK) Gombong
Selatan. Dia menolak ada penambangan dalam bentuk apa pun di wilayah Sikayu.
"Jangankan penambangan besar, penambangan desa saja tidak kami izinkan, imbauan kepada masyarakat untuk mengawal agenda ini dengan kondusif pungkasnya," ucap dia, dikutip dari keterangan tertulis Perpag Kebumen, lembaga yang didirikan untuk melindungai pegunungan Karst dan menolak pabrik semen.
Sumber: Liputan6.Com
0 komentar:
Posting Komentar