Pers Release:
Tanggal : 12 April 2016
1. Aksi ini adalah bagian dari belajar komitmen terus menyampaikan suara kebenaran dari rakyat kendeng yg pernah disampaikan 1 tahun lalu di tempat yg sama (depan Istana Negara) bahwa nasib kami belum berubah, dan blm ada keputusan untuk menyelesaikan akar masalahnya. Karena itu kami aksi kembali mengingatkan dan megetuk kembali para penguasa negeri dan bapak/ibu kami di negera ini. Kepada siapa mengadu kalo bukan kepada bapak/ibu kami sendiri.
2. Melalui aksi ini kami mau menunjukkan bahwa kami masih percaya bahwa masih ada nurani Bapak Presiden khususnya dan penguasa negeri ini utk rakyat kecil sbgmana diniatkan dlm NAWACITA membangun dari pinggiran ( desa). Karena itu kami warga desa dan rakyat kecil butuh bukti nyata..dan menagih janji itu..sebab rakyat di sekitar pegunungan kendeng telah terampas ruang hidup dan kehidupannya dg hadirnya pabrik semen. Kami tdk butuh semen kami butuh tanah dan air utk pertanian kami, untuk kehidupan kami dan untuk anak cucu kami skrg dan akan datang.
3. Sengaja aksi ibu-ibu dg cara menyemen kaki mereka sebagai simbol itulah nasib kami rakyat sekitar gunung kendeng sekarang ini. Karena pabrik semen bukan hanya menghancurlan lingkungan dan sumberdaya alam, pertanian,sumber mata air kami, tapi juga membelenggu hidup kami sekarang dan akan datang. Jika ruang hidup kami hancur dan rusak bukan hanya hidup kami sekarang yg terancam juga masa depan anak cucu kami juga terancam.
Karena itu kami kembali mengetuk nurani Bapak Presiden, para pejabat negeri ini dan seluruh nurani rakyat Indonesia bahwa:
1. Sudah saatnya kita segera selamatkan lingkungan dan sumberdya alam kita (gunung, sumber mata air, pertanian, bumi, tanah, air, dsb) demi warisan masa depan anak cucu kita nanti, bukan hanya utk kita hari ini.
2. Segera dihentikan proyek dan pembangunan yg mengabaikan nilai dan prinsip-prinsip keberlanjutan layanan alam utk kesejahteraan rakyat. Pabrik semen di pegunungan Kendeng adalah salah satu contohnya. Dan pasti banyak yg sejenis di seluruh nusantara. Jika tidak, maka rakyat akan semakin sulit percaya bahwa negara betul-betul membela kepentingan dan nasib rakyatnya. Padahal jelas UUD 1945 pasal 33 jelas bahwa seluruh kekayaan nasional bertujuan utk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
3. Kami juga menyerukan dan megajak kepada seluruh rakyat Indonesia bahwa kita adalah bagian dari anak negeri dan warha negara yg punya hak yg sama utk hidup sejahtera dan diperlakukan secara adil di negeri ini..dg cara kehidupan kami..bukan hanya utk kehidupan saat ini tapi juga demi anak cucu kami. Karena itu sudah seharusnya kita semua bisa berjuang bersama-sama menyelematakan bumi dan alam di negeri tercinta ini.
Karena sudah ada itikad baik dari wakil pemerintah (dari Kantor Sekretariat Presiden) yg telah menemui rombongan ibu-ibu pejuang dari Kendeng tadi pagi, untuk membantu penyelesaian masalah yg dituntut Ibu-ibu, maka aksi ini akan dievaluasi ulang kelanjutannya selaras dengan keseriusan kesepakatan utk menyelesaiakan masalah dan tuntutan ibu-ibu kendeng.
Namun, jika ittikad baik tersebut tidak dilaksanakan, maka aksi perjuangan akan tetap dilanjutkan demi tegaknya keadilan dan penyelamatan pegunungan kendeng utk masa depan anak cucuk kami.
Kendeng lestari, untuk negeri Indonesi adil dan lestari!!
JMPPK ( Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng)
Gunretno: 081391285242
Print: +62 823-1420-3339
https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=210808885961012&id=100010957056017
0 komentar:
Posting Komentar