Selasa, 22 Maret 2016, 14:15 WIB | Red: Andi Nur Aminah
Warga Pulau Madu yang mengalami krisis air.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- World Wide Foundation (WWF), organisasi
non-pemerintah internasional bidang konservasi, penelitian dan restorasi
lingkungan memprediksi sekitar satu miliar orang di dunia ini akan
terdampak atau menghadapi krisis air tawar yang bisa dikonsumsi oleh
manusia pada 2030.
"Tahun 2030 diprediksi 50 persen populasi manusia
akan berada di krisis air atau kelangkaan air. Artinya sekitar satu
miliar orang tidak bisa mengakses air tawar," kata Spesialis Air WWF
Indonesia Agus Haryanto, usai peresmian Laboratorium Edukasi Air di
Bandung, Selasa (22/3).
Menurut dia salah satu faktor penyebab terjadinya kritis air tawar
karena sejak 1970 an sekitar 50 persen lahan basah di bumi ini telah
hilang. Akibatnya lima juta manusia meninggal dunia karena penyakit yang
disebabkan oleh air. Jumlah ini 10 kali lipat lebih besar dibandingkan
korban akibat perang.
Ia mengatakan saat ini sekitar 65 negara di dunia mengalami krisis
air. Salah satunya adalah negara-negara yang berada di Benua Afrika.
Dari 100 persen air yg ada di dunia ini, menurut dia, sekitar 97
persennya adalah air laut yang secara alamiah tidak bisa diminum oleh
manusia. Sisanya hanya sekitar tiga persen air tawar yang bisa
dikonsumsi atau diminum manusia.
"Dari tiga persen air tawar yang ada di dunia, sekitar dua persen itu
ada di kutub utara dan selatan berbentuk es. Sisanya berupa air
permukaan di danau, sungai dan bawah tanah," katanya.
Agus mengatakan, hingga 2013 ada sekitar 7,2 miliar manusia
memanfaatkan keberadaan tiga persen air tawar di dunia ini. Sementara
itu, lanjut Agus, di Indonesia sendiri beberapa pulau sudah mengalami
defisit air di antaranya Pulau Jawa, Sulawesi, Bali dan NTT.
"Di Jawa kita bisa menemukan daerah yang defisit air itu Gunung Kidul
dan di Indonesia masih ada daerah yang suplus air tawar yakni Pulau
Sumatra," katanya.
Sumber: antara.
http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/16/03/22/o4fitz384-satu-miliar-orang-tedampak-krisis-air-pada-2030
0 komentar:
Posting Komentar