Perpag Aksi Tanam Pohon
Menghijaukan kembali kawasan karst Gombong selatan, tengah diritis menjadi tradisi aksi berkelanjutan yang dimulai dari Desa Sikayu Buayan [Foto: Div.Media-Perpag]
Bentang Karst Kendeng Utara di Pati
Perbukitan Karst selalu identik dengan sumber-sumber air yang bukan hanya menjadi andalan kebutuhan domestik harian, melainkan juga kebutuhan utama sektor pertanian, perikanan dan kebutuhan agraris lainnya
KOSTAJASA
Koperasi Taman Wijaya Rasa membangun komitmen Bersama Hutan Rakyat - Kostajasa; berslogan "Tebang Satu Tanam Lima" [Foto: Div.Media-Perpag]
Ibu Bumi Dilarani
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
UKPWR
Warga UKPWR (Ujungnegoro, Karanggeneng, Ponowareng, Wonokerso, Roban) tengah melakukan aksi penolakan PLTU Batubara Batang. Aksi dilakukan di perairan Roban (9/1) yang sekaligus merupakan perairan tempat para nelayan setempat mencari ikan [Foto: Uli]
Senin, 28 Januari 2019
Siaran Pers: Tegakkan Keadilan Hukum Untuk Kendeng !
Senin, 14 Januari 2019
Perpag dan Aksi Penyelamatan Kawasan Karst [2]
Jika dicermati, hampir di setiap cerukan di pegunungan karst ini terdapat lubang ponor. Keseluruhannya terbentuk secara alami, karena elemen-elemen alam di sana punya hukum gerak material sendiri. Ponor bisa saja terbentuk awalnya dari munculnya air -misal dari hujan- yang terhimpun ke tempat rendah, menggenang, meresap ke dalam tanah atau di sela celah batuan karst; lalu mencari aliran sungai di bawahnya. Ada juga yang membentuk cekungan maupun "statis-pool" berupa tandon air dalam tanah.
Dari beberapa penelusuran gua dalam kawasan karst Gombong Selatan bisa ditemukan lorong tegak, banyak aliran air, sungai bawah tanah, bahkan air terjun serta tandon-tandon maupun kolam di dalam perut bumi. Ponor di bagian permukaan terluar, seringkali berhubungan dengan temuan-temuan di kedalaman itu. Dan ketika sebuah ponor tertutup, bisa karena sampah hutan atau lumpur sedimentasi- maka fungsi ponor menjadi mati. Matinya ponor ini dialami oleh, salah satunya Ponor Sawi.
Upaya revitalisasi dengan penetapan waktu 2 hari kerigan yang dijadwalkan dari hasil rembug Sabtu (5/1) oleh pegiat Perpag lintas dukuh di sekretariat Perpag, ternyata memang tak cukup untuk menyelesaikan pekerjaan sebesar menggali ponor yang ambrol. Hari pertama, Minggu (6/1) terbilang ada 25 orang bekerja sejak pagi hingga lewat tengah hari. Lalu 7 orang melanjutkan pada hari berikutnya disusul 17 orang ikut turun ke lapangan pada hari Selasa (8/1) pada hari dimana galian pada titik ponor telah dipenuhi genangan air.
Senin, 07 Januari 2019
Perpag dan Aksi Penyelamatan Kawasan Karst [1]
- Catatan Kerja Perpag Merevitalisasi Ponor Sawi
"Dari dasar galian telah dapat ditembus adanya sungai itu. Tapi karena lubang sempit dan rongga di bawahnya gelap, kami tak melihat adanya aliran air", papar Agus Fujianto.
"Pekerjaan dihentikan pekan lalu karena muncul semburan gas dari bawah celah", ujar Joni menimpali.
“Jadi, pekerjaan penggalian mulut ponor dihentikan saat itu juga”, ujar H Samtilar. Ketua Perpag ini juga ikut terlibat dalam kerja revitalisasi.
Selasa, 01 Januari 2019
Revitalisasi Ponor, Kerja Ekologi Perpag di Akhir Tahun