Jumat, 25 November 2016

Perpag Gelar Aksi Tanam 27.000 Bibit Pohon



SIKAYU–Untuk kali kedua Persatuan Rakyat Penyelamat Karst Gombong (Perpag) kembali menggelar Aksi Tanam Pohon di Kawasan Bentang Alam Karst (KBAK) Gombong Selatan. Aksi yang digelar Minggu (27/11) ini diikuti oleh hampir seluruh lapisan masyarakat. Mulai dari petani, buruh, perempuan, anak; termasuk para pelajar SMP/MTs maupun SMA/SMK dari 3 kecamatan, Buayan, Ayah dan Rowokele.

“Aksi ini sebagai upaya menjaga kelestarian Karst dan murni sebagai gerakan sosial demi terjaganya warisan bumi untuk generasi penerus bangsa Indonesia”, demikian di jelaskan Tulus Wijayanto, salah seorang simpatisan Perpag dari kalangan akademisi, Jum'at (25/11) kepada media ini.

Gelar aksi tanam pohon ini secara simbolis akan dimulai dari titik awal di Dusun Jeblosan Desa Sikayu (Buayan). Tak tanggung-tanggung, populasi bibit yang akan ditanam berkisar antara 27.000 – 33.000 batang untuk luasan lahan sekitar 32 Ha. Areal ini diidentifikasi sebagai bagian dari Kawasan Bentang Alam Karst Gombong Selatan, yang pernah ditetapkan sebagai kawasan lindung Eco-Karst.

Areal tanam meliputi 4 desa yakni Banyumudal, Nogoraji, Sikayu dan Kalisari. Dukungan terhadap aksi tanam pohon ini mengalir dari berbagai pihak, termasuk dari Pemerintah Kabupaten Kebumen melalui Kantor Lingkungan Hidup. Demikian pula sumbangan bibit pohon terhimpun dari sokongan KLH Kebumen, UPN Yogyakarta, UnSoed Purwokerto. Juga lembaga lain seperti Walhi Jateng, JKPM Semarang, Kadang Tani Alas Karanganyar (Kebumen) dan Perkumpulan Warga Perantau asal Gombong di Jakarta.

Gerakan Penghijauan Kawasan Karst

Elemen pemuda Perpag yang juga terlibat menyiapkan aksi ini, juga tengah gencar membangun inisiatif pengembangan desa wisata yang fokus mengangkat potensi gua alam sebagai obyek wisata baru. Menurut Agus Cah, dalam setengah tahun rintisan ini mulai menampakkan hasil signifikan.

“Upaya ini penting untuk meredam migrasi pemuda ke kota”, kata Agus. Selain Gua Banteng dan Gua Cocor yang telah lebih dahulu eksis, kini dikembangkan pula potensi Gua Paes di dukuh Jeblosan.

Adi Budiawan aktivis pemuda Perpag lainnya menuturkan ihwal gerakan tanam pohon ini murni merupakan kegiatan sosial demi terjaganya kelestarian alam. Selain itu juga untuk menanggulangi berkurangnya debit air di dalam perut bumi pegunungan karst. Secara sukarela masyarakat didorong melakukan penanaman pohon di areal karst.

“Ini merupakan bukti kesadaran akan pentingnya dalam melestarikan alam”, tutur Adi.
Karst Gombong Selatan adalah sumber kehidupan bagi masyarakat sekitar Buayan, Rowokele, Ayah, Gombong, Puring, Kuwarasan dan sekitarnya. Jadi, cakupannya tidak melulu kepentingan satu dua desa saja, melainkan mencakup setidaknya 6 kecamatan.

Tidak hanya manusianya saja bahkan hewan dan tumbuhan juga sangat memerlukan fungsi alam kawasan karst ini. Itu sebabnya pemuda juga ikut bergabung ke dalam Perpag. Sebagai organisasi pelestari alam Perpag membangun komitmen untuk menjaga dan melestarikan kawasan karst Gombong Selatan ini.

“Aksi Tanam Pohon ini nantinya berkelanjutan jadi Gerakan Penghijauan Peduli Karst Gombong selatan", jelas Adi.

Perpag juga mengundang pejabat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Gubernur Jawa Tengah, Bupati Kebumen, Ketua DPRD Kebumen beserta jajarannya. Para pemerhati lingkungan, aktivis pecinta alam dan berbagai elemen masyarakat lainnya... [tls]

Dumadi deso kang endah (terjadinya desa yang indah)
Gunung gunung katon asri (gunung-gunung terlihat asri)
Katon ijo yen sinawang (kelihatan hijau bila dipandang)
Wargo kudu nguri uri (warga harus melestarikan)
Supoyo biso lestari (supaya bisa lestari)
Anjalari uripe makmur (menjadikan hidup makmur)
Kaleksanan kang sinedyo (tercapai apa yang diinginkan)
Amargo banyu kang mili (karna air yang mengalir)
Lamong rusak wong bakal rekoso (kalau rusak rakyat bakal susah)


0 komentar:

Posting Komentar